September 8, 2025

Proses dan Tips Revisi Artikel Jurnal Ilmiah

Share :

Publikasi artikel ilmiah di jurnal bereputasi adalah pencapaian penting bagi peneliti, dosen, maupun mahasiswa. Namun, perjalanan menuju publikasi jarang berjalan mulus. Salah satu tahap yang hampir pasti dialami adalah proses revisi. Banyak penulis merasa khawatir atau bahkan stres saat menerima komentar dari reviewer. Padahal, revisi justru merupakan kesempatan emas untuk meningkatkan kualitas artikel.

Mengapa Artikel Harus Direvisi?

Setiap artikel yang masuk ke jurnal akan melalui proses peer review. Reviewer bertugas memastikan kualitas tulisan, kebaruan penelitian, serta kesesuaian dengan standar jurnal. Revisi biasanya diminta karena:

  • Struktur artikel kurang rapi atau tidak sesuai template.
  • Bahasa masih sulit dipahami.
  • Data atau analisis dianggap kurang kuat.
  • Literatur yang digunakan belum mutakhir.
  • Ada bagian yang perlu diperjelas atau diperluas.

Dengan kata lain, revisi bukan berarti tulisan kita buruk, melainkan ada ruang perbaikan agar artikel lebih layak dipublikasikan.

Jenis-Jenis Revisi :

1. Minor Revision

Hanya perbaikan kecil, seperti tata bahasa, penambahan referensi, atau penyusunan ulang kalimat.

2. Major Revision

Perubahan besar yang bisa melibatkan analisis tambahan, pengolahan data ulang, atau penulisan ulang beberapa bagian penting.

3. Reject and Resubmit

Artikel ditolak, tetapi dengan kesempatan diperbaiki dan diajukan kembali.

Baca Selengkapnya : Tantangan Menulis Artikel Ilmiah di Era AI

Ingin memastikan tulisan Anda sempurna sebelum diterbitkan?

Hubungi kami sekarang dan jadikan tulisan Anda lebih berkualitas serta siap bersaing di pasar. Klik tombol di bawah untuk konsultasi gratis dan ketahui lebih banyak tentang layanan kami.

Tips Menghadapi Proses Revisi

Agar tidak kewalahan, berikut beberapa tips yang bisa membantu penulis menghadapi revisi:

1. Baca Komentar dengan Tenang

Jangan panik. Luangkan waktu membaca komentar reviewer secara menyeluruh sebelum mulai memperbaiki.

2. Buat Daftar Perbaikan

Catat setiap poin revisi, lalu beri tanda setelah berhasil diselesaikan.

3. Jawab dengan Sopan dan Jelas

Saat mengirim revisi, buat dokumen “response to reviewer” yang menjelaskan perubahan yang dilakukan. Jika ada saran yang tidak bisa diikuti, sertakan alasan logis.

4. Perkuat Referensi

Tambahkan literatur terbaru untuk memperkuat argumen. Hal ini sering menjadi permintaan reviewer.

5. Konsultasikan dengan Rekan atau Editor

Jika merasa buntu, diskusikan dengan co-author atau minta bantuan jasa editing profesional.

6. Kelola Waktu dengan Baik

Patuhi deadline revisi. Jika tidak memungkinkan, komunikasikan dengan editor untuk meminta perpanjangan waktu.

Proses revisi artikel jurnal ilmiah memang membutuhkan kesabaran dan ketelitian. Namun, dengan sikap positif, setiap komentar reviewer bisa menjadi sarana belajar untuk meningkatkan kualitas tulisan. Ingat, hampir semua artikel ilmiah yang berhasil terbit telah melalui berbagai tahap revisi. Jadi, jangan patah semangat anggap revisi sebagai bagian dari perjalanan akademik yang berharga.

Anda bisa membaca mengenai tips penulisan artikel, publish jurnal dan mengenal seputar jurnal ilmiah dengan mengunjungi sosial media kami di instagram @jakadjournal @jasa_publikasijurnal – tiktok @jakadjournal
untuk informasi lebih lanjut jika Anda memerlukan informasi mengenai publikasi jurnal dapat menghubungi 08988589601

awidy

Leave Your Comment

Related Post