Di era akademik saat ini, publikasi pada jurnal bereputasi internasional, terutama yang terindeks Scopus, telah menjadi syarat wajib untuk berbagai keperluan: kenaikan jabatan fungsional dosen (Jabfung), kelulusan mahasiswa S2/S3, serta meningkatkan reputasi akademik institusi.
Daftar isi
ToggleNamun, tak sedikit dosen dan mahasiswa yang merasa bingung dan kewalahan saat hendak memulai proses publikasi di jurnal Scopus. Artikel ini hadir sebagai panduan lengkap, mulai dari pemahaman dasar tentang Scopus hingga strategi agar artikel diterima dan terbit.
Apa Itu Scopus?
Scopus adalah salah satu database indeksasi terbesar di dunia yang dikelola oleh Elsevier. Jurnal yang terindeks di Scopus telah melalui seleksi ketat, baik dari segi kualitas editorial, proses peer-review, hingga tingkat sitasi artikel.
Jurnal di Scopus dikategorikan dalam empat kuartil:
- Q1: 25% teratas dari jurnal terbaik
- Q2: 25% selanjutnya
- Q3: Rata-rata menengah
- Q4: Jurnal dengan performa paling rendah namun tetap terindeks
Kenapa Harus Publikasi di Jurnal Scopus?
Publikasi di jurnal Scopus bukan hanya sekadar formalitas, tetapi memberikan manfaat nyata seperti:
- Diakui untuk syarat kelulusan mahasiswa S2/S3 di banyak kampus
- Wajib untuk jabatan fungsional dosen, terutama Lektor Kepala & Guru Besar
- Meningkatkan visibility riset ke komunitas global
- Nilai tambah untuk hibah, akreditasi institusi, dan rekognisi akademik

Ingin memastikan tulisan Anda sempurna sebelum diterbitkan?
Hubungi kami sekarang dan jadikan tulisan Anda lebih berkualitas serta siap bersaing di pasar. Klik tombol di bawah untuk konsultasi gratis dan ketahui lebih banyak tentang layanan kami.
Langkah-Langkah Publikasi di Jurnal Scopus
- Tentukan Topik dan Relevansi Pilih topik yang sesuai dengan tren riset saat ini dan pastikan novelty (kebaruan) dan kontribusinya jelas.
- Review Literatur Terkini Pastikan Anda membaca minimal 15-30 artikel terakhir dari jurnal yang relevan. Gunakan database seperti Scopus, ScienceDirect, dan Google Scholar.
- Siapkan Manuskrip Ikuti struktur umum artikel ilmiah internasional: Abstract, Introduction, Methodology, Results, Discussion, Conclusion, References.
- Pilih Jurnal Scopus yang Sesuai Gunakan Scopus Journal Finder atau SCIMAGO (www.scimagojr.com) untuk mencari jurnal berdasarkan bidang ilmu, kuartil, dan impact.
- Submission dan Proses Peer Review Setelah submit, naskah akan melalui proses peer review yang ketat. Proses ini bisa memakan waktu 1–6 bulan, tergantung jurnal.
- Revisi & Komunikasi dengan Editor Baca komentar reviewer dengan teliti. Jawab dengan sopan dan logis pada “Response to Reviewer” dan highlight perubahan yang dibuat.
- Artikel Diterima & Publikasi Setelah diterima, artikel akan diproses untuk publication dan indexing. Biasanya akan muncul di Scopus dalam 1–2 bulan.
Baca Selengkapnya : Strategi Terbit Cepat di Jurnal SINTA
Tips Penting Agar Lolos Publikasi Scopus
- Tulis artikel sesuai gaya jurnal target (baca artikel-artikel terdahulu)
- Gunakan software manajemen referensi seperti Mendeley atau Zotero
- Gunakan proofreading dan editing profesional
- Hindari jurnal predator! Cek whitelist DOAJ atau Scopus.
Publikasi jurnal Scopus bukanlah sesuatu yang mustahil, asal dilakukan dengan persiapan matang dan strategi yang tepat. Artikel ini semoga bisa menjadi panduan awal yang praktis dan aplikatif bagi Anda yang ingin meningkatkan karier akademik dan kontribusi ilmiah di tingkat internasional.
Anda bisa membaca mengenai tips penulisan artikel, publish jurnal dan mengenal seputar jurnal ilmiah dengan mengunjungi sosial media kami di
instagram @jakadjournal @jasa_publikasijurnal – tiktok @jakadjournal
untuk informasi lebih lanjut jika Anda memerlukan informasi mengenai publikasi jurnal dapat menghubungi 08988589601
awidy