Daftar isi
Toggle
Bagaimana menangani kesulitan atau kendala publikasi jurnal internasional ?
Hambatan publikasi Jurnal terindeks internasional ini identik dengan jurnal Scopus, problem dalam mempublikasi ke jurnal ini yang paling utama adalah kemampuan dalam berbahasa inggris yang kurang, selain itu tidak mudah karena perlu beberapa strategi khusus. Seperti halnya mahasiswa S2/S3 diwajibkan menunjukkan sertifikat TOEFL dengan skor 500 sebagai bukti bahwa mahasiswa tersebut memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang cukup. Tes toefl menggunakan kemampuan berbahasa inggris writing maupun listening dengan baik.
pengalaman-pengalaman relasional yang pernah diterbitkan jurnal internasional hingga benar-benar mempublikasikan, merupakan salah satu cara untuk belajar sehingga dapat menghindari penolakan (ditolak) oleh yang dituju. melakukan pengecekan secara berkala jurnal yang dituju dalam meminimalisir kesalahan. Jurnal scopus lebih sering terdapat predator sehingga perlu kehati-hatian dan pemahaman yang sedikit untuk dapat memilih jurnal scopus yang tepat non predator.
Pada artikel yang akan memiliki andil yang besar dalam publikasi jurnal ini. Artikel yang akan dipublikasikankan, harus merupakan penelitian terbaru dan referensi terbaru. Semua bidang ilmu pasti dapat melakukan publikasi baik secara mandiri maupun menggunakan jasa. Pastikan bahwa tulisan Anda tidak mengandung plagiarisme, asal menulis ataupun copy paste saja, penelitian yang ditulis, setidaknya dapat menjadi rujukan bagi pembaca dan penelti lainnya. Sulit atau tidaknya publikasi jurnal itu kembali masing-masing penulis yang berniat untuk menerbitkan jurnalnya. Niatkan dan kumpulkan modal untuk biaya-biaya tak terduga sewaktu-waktu sebelum publikasi jurnal.
Ada beberapa hambatan yang membuat dosen ataupun mahasiswa yang tertolak berkali-kali ketika akan mengajukan jurnal internasional. Apakah itu ?
- Judul tidak sesuai dengan isi penelitian. judul bukan hanya menerjemahkan secara utuh judul disertasi tetapi harus ditulis ringkas, menarik, dan membuat penasaran.
- Judul terlalu lokal. Perlu diingat bahwa penelitian dan kasus yang ditulis jangan terlalu ‘lokal’ karena dianggap kurang bermanfaat di tingkat internasional.
- Topik penelitian lama. Mengangkat hal-hal baru atau menjadi tren di masa mendatang akan jauh lebih menarik dan pasti belum banyak orang yang meneliti topik yang baru.
- Penguraian kurang tajam. Uraikan masalah, metode, dan hasilnya. Jangan membahas kasus yang terlalu umum atau sering ditulis oleh peneliti lain tetapi penelitian harus memiliki kebaruan/kebaruan.
- Tidak referensi internasional. kutipan beberapa jurnal yang pernah diterbitkan oleh penerbit jurnal yang bersangkutan. Usahakan minimal 5 referensi berbahasa asing dan jangan lupa menggunakan bahasa Inggris akademis dengan kesalahan sangat minimal.
Ditolak atau revisi berkali-kali sudah biasa dialami oleh peneliti yang akan mempublikasikan. Kekuatan mental sangat dibutuhkan saat menerima pelanggan dari pemimpin redaksi, diminta sebagai pembelajaran untuk memperbaiki naskah dan mengirim kembali ke jurnal yang lain. Rajin membaca naskah dari jurnal-jurnal terindekspus sangat membantu proses penulisan dan isi dari naskah yang ditulis.
Oleh karena itu, kendala-kendala diatas sebisa mungkin dihindari dan semoga tips diatas bermanfaat untuk anda yang sekarang sedang memulai menulis karya ilmiah. Jangan lupa korbankan sedikit waktu, tenaga, dan biaya untuk memperoleh hasil yang baik. Berdoa juga jangan sampai ditinggalkan.
Anda memiliki naskah artikel ? bingung untuk publikasi jurnal? jurnal nasional atau jurnal internasional ?
Kami memiliki layanan publikasi jurnal scopus (opsional) yang relevan untuk kepentingan mahasiswa , peneliti , akademisi , dan perusahaan dalam jurnal yang bereputasi internasional, terindeks, dan ditinjau oleh rekan sejawat. Adapun layanan yang dapat di antaranya
[elementor-templat id=”909″]
[elementor-templat id=”898″]